Metode Penggelaran Pipa Bawah Air

1. S-Lay
Metode ini mengharuskan kapal penggelar pipa untuk memiliki stasiun pengelasan yang terletak di dalam kapal dan terhindar dari angin dan hujan. Bersamaan dengan majunya kapal, pipa diluncurkan melalui stinger, membentuk lengkungan yang menyerupai huruf S hingga menyentuh lokasi penggelaran di dasar perairan. Untuk mengurangi tegangan lentur akibat beratnya sendiri, maka pipa harus diberi tegangan tertentu terlebih dahulu saat melalui stinger. Metode ini dapat dilakukan untuk perairan dangkal hingga menengah, sebab jika kedalaman perairan sudah terlampau dalam, tensioner tidak akan dapat mengakomodasi lengkungan dan momen lentur yang terjadi akibat berat pipa itu sendiri.

2. J-Lay
Metode ini dapat mengurangi tegangan dan buckling yang terjadi pada pipa saat instalasi dengan melakukan penggelaran pipa secara vertikal ke bawah. Kapal penggelar pipa yang menggunakan metode ini memiliki menara yang menjulang tinggi pada buritan kapal yang berfungsi membuat bagian pipa yang akan dipasang berdiri vertikal.

3. Reel Lay

Dalam metode ini umumnya pipa yang dinstall adalah pipa berukuran diameter kecil atau pipa yang fleksibel. Pada instalasi ini dibutuhkan vessel yang memiliki drum dengan ukuran besar karena pipa tersebut digulung dalam drum ini. Jika pipa ini dinstall secara horizontal maka akan berbentuk S-Lay namun jika dinstall secara vertikal maka akan berbentuk J-Lay. Metode ini lebih murah jika dibandingkan dengan metode lain ditinjau dari sisi waktu dan biaya, namun terbatas untuk pipa dengan ukuran diameter kecil.

4.Surface Tow
pada metode ini, potongan potongan pipa sudah harus disambung di darat. Gabungan dari potongan potongan pipa ini kemudian dipasangi pelampung dan kemudian diikatkan pada kapal penarik dan pendorong pada ujung ujungnya atau satu ujung terhubung dengan kapal dan ujung lainnya terhubung dengan daratan. Kapal pada ujung pipa ini selanjutnya menggiring pipa yang mengambang diatas permukaan laut ke lokasi pemasangan. Pada lokasi pemasangan yang telah ditentukan, pelampung yang ada akan dilepas atau diisi air sehingga pipa tenggelam ke dasar perairan.

5. Mid Depht Tow
Metode ini mirip metode surface tow, namun dengan menggunakan pelampung yang lebih sedikit. Gaya angkat yang disediakan oleh pelampung hanya berfungsi untuk mengurangi buckling yang berlebihan pada pipa, sehingga ketika ikatan pada kapal penggiring dilepaskan, pipa akan tenggelam ke dasar perairan dengan sendirinya.


6. Off Bottom Tow
Metode ini dilakukan dengan memasangkan pelampung sekaligus pemberat berupa rantai pada bagian pipa yang akan digelar sehingga pipa melayang di tengah perairan. Setelah tiba di lokasi yang ditentukan, pelampung dilepaskan dan pipa akan tenggelam di dasar lautan.

7. Bottom Tow
Bagian pipa yang akan digelar dibiarkan tenggelam di dasar perairan dan kemudian diseret sepanjang jalan. Metode ini biasa digunakan pada dasar perairan yang rata dan halus serta kedalaman perairan yang dangkal.

Comments

Popular posts from this blog

Material dan Proses Pembuatan Beton