[Praktikum II-Pemeriksaan Kadar Organik dalam Agregat Halus] Kelompok 2-David Avila
Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 23 November 2018
Waktu Praktikum : Pukul 07.00 – 09.00 WIB
Tempat Praktikum : Laboratorium Rekayasa Struktur, Gedung CIBE Lantai BS 2 - Lantai 1,
Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia
Gambar 1. David Avila
Gambar 2. Kelompok 2 dan Kondisi Lab
Pemeriksaan Kadar Organik dalam Agregat Halus
3.4 Pemeriksaan Zat Organik dalam Agregat Halus
3.4.1 Tujuan Percobaan
Pemeriksaan zat organik pada agregat halus dimaksudkan untuk menentukan bahan organik
yang terdapat dalam agregat halus yang akan digunakan pada campuran beton. Kandungan bahan
organik mempengaruhi mutu beton yang direncanakan.
3.4.2 Alat dan Bahan
Alat:
a. Botol gelas tembus pandang dengan penutup karet atau gabus atau bahan penutup lainnya
yang tidak bereaksi terhadap NaOH. Volume gelas = 350 ml.
b. Standar warna (organik plate)
Bahan:
-
contoh pasir dengan volume 115 ml (1/3 volume botol)
3.4.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan pemeriksaan kadar organik dalam agregat halus adalah sebagai berikut.
1. Masukkan 115 ml pasir ke dalam botol tembus pandang (kurang lebih 1/3 isi botol)
2. Tambah larutan NaOH 3%. Setelah di kocok, isinya harus mencapai kira-kira 3/4 volume botol.
3. Tutup botol gelas tersebut dan kocok hingga lumpur yang menempel pada agregat nampak
terpisah
4. Bandingkan warna cairan yang terlihat dengan standar warna No.3 pada organic plate.
(bandingkan apakah lebih tua atau lebih muda)
3.4.4 Hasil Percobaan
Cairan kuning yang telah didapat dari percobaan dibandingkan dengan organik plate.
Maka didapat, cairan tersebut berada di nomor . Hasil percobaan ditunjukkan pada Gambar 3.4
di bawah ini.
Gambar 3.4 Hasil Pemeriksaan Zat Organik
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis
3.4.5 Analisis
Pada praktikum pemeriksaan zat organik dalam agregat halus ini, data yang didapatkan
adalah berupa hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Dari gambar tersebut,
dapat dilihat bahwa warna pada lapisan organik terletak pada plate organik No.5, sehingga
didapat bahwa kandungan bahan organik melebihi toleransi (pasir terlalu kotor).
Gambar 1. David Avila
Gambar 2. Kelompok 2 dan Kondisi Lab
Pemeriksaan Kadar Organik dalam Agregat Halus
3.4 Pemeriksaan Zat Organik dalam Agregat Halus
3.4.1 Tujuan Percobaan
Pemeriksaan zat organik pada agregat halus dimaksudkan untuk menentukan bahan organik
yang terdapat dalam agregat halus yang akan digunakan pada campuran beton. Kandungan bahan
organik mempengaruhi mutu beton yang direncanakan.
yang terdapat dalam agregat halus yang akan digunakan pada campuran beton. Kandungan bahan
organik mempengaruhi mutu beton yang direncanakan.
3.4.2 Alat dan Bahan
Alat:
a. Botol gelas tembus pandang dengan penutup karet atau gabus atau bahan penutup lainnya
yang tidak bereaksi terhadap NaOH. Volume gelas = 350 ml.
yang tidak bereaksi terhadap NaOH. Volume gelas = 350 ml.
b. Standar warna (organik plate)
Bahan:
- contoh pasir dengan volume 115 ml (1/3 volume botol)
3.4.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan pemeriksaan kadar organik dalam agregat halus adalah sebagai berikut.
1. Masukkan 115 ml pasir ke dalam botol tembus pandang (kurang lebih 1/3 isi botol)
2. Tambah larutan NaOH 3%. Setelah di kocok, isinya harus mencapai kira-kira 3/4 volume botol.
3. Tutup botol gelas tersebut dan kocok hingga lumpur yang menempel pada agregat nampak
terpisah
terpisah
4. Bandingkan warna cairan yang terlihat dengan standar warna No.3 pada organic plate.
(bandingkan apakah lebih tua atau lebih muda)
(bandingkan apakah lebih tua atau lebih muda)
3.4.4 Hasil Percobaan
Cairan kuning yang telah didapat dari percobaan dibandingkan dengan organik plate.
Maka didapat, cairan tersebut berada di nomor . Hasil percobaan ditunjukkan pada Gambar 3.4
di bawah ini.
Maka didapat, cairan tersebut berada di nomor . Hasil percobaan ditunjukkan pada Gambar 3.4
di bawah ini.
Gambar 3.4 Hasil Pemeriksaan Zat Organik
Sumber: Dokumentasi Pribadi Penulis
3.4.5 Analisis
Pada praktikum pemeriksaan zat organik dalam agregat halus ini, data yang didapatkan
adalah berupa hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Dari gambar tersebut,
dapat dilihat bahwa warna pada lapisan organik terletak pada plate organik No.5, sehingga
didapat bahwa kandungan bahan organik melebihi toleransi (pasir terlalu kotor).
adalah berupa hasil pengamatan yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. Dari gambar tersebut,
dapat dilihat bahwa warna pada lapisan organik terletak pada plate organik No.5, sehingga
didapat bahwa kandungan bahan organik melebihi toleransi (pasir terlalu kotor).
Comments
Post a Comment