[Praktikum II-Analisis Saringan Agregat Halus dan Agregat Kasar] Kelompok 2-David Avila

Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 12 Oktober 2018
Waktu Praktikum             : Pukul 07.00 – 09.00 WIB
Tempat Praktikum           : Laboratorium Rekayasa Struktur, Gedung CIBE Lantai BS 2 – Lantai 1,
                                           Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

 Gambar 1. David Avila
Gambar 2. Kelompok 2 dan Kondisi Lab


3.1  Analisis Saringan Agregat Halus
3.2.1 Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan distribusi ukuran partikel dari agregat halus dengan uji saringan.

3.2.2 Alat dan Bahan
Alat:
a.    Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari berat benda uji
b.   Seperangkat saringan dengan ukuran:

Tabel 3.3 Spesifikasi Saringan
Nomor Saringan
Ukuran Lubang
Keterangan
mm
inchi
-
9,5
3/8
Perangkat saringan
Untuk agregat halus
Berat minimum
Contoh
500 gr
No. 4
4,75
-
No. 6
2,36
-
No. 16
1,18
-
No. 30
0,60
-
No. 50
0,003
-
No. 100
0,150
-
No. 200
0,075
-

c.    Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk pemanasan sampai (110±5)˚C
d.   Alat pemisah (spittler)
e.    Mesin penggetar saringan
f.    Talam-talam
g.   Kuas, sikat kawat, dan sendok
Bahan:
Bahan yang digunakan adalah agregat halus yaitu pasir.
3.2.3   Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan analisis saringan agregat halus adalah sebagai berikut.
1.   Keringkan agregat sampel tes dengan berat yang telah ditentukan pada temperatur (110±5)˚C, kemudian dinginkan pada temperatur ruangan
2.   Timbang sampel agregat yang digunakan
3.   Persiapkan saringan yang akan digunakan dengan menyusunnya sesuai dengan ukurannya dari yang terbesar hingga terkecil
4.   Letakan sampel agregat di atas saringan
5.   Goyangkan saringan dengan tangan
6.   Hitung berat agregat pada masing-masing nomor saringan
7.   Total berat agregat setelah dilakukan saringan dibandingkan dengan berat semula. Pada percobaan kami, perbedaannya kurang dari 0,3%, sehingga berat total agregat setelah penyaringan dapat digunakan.



                                               


3.2.4 Hasil Percobaan
Hasil dari analisis saringan agregat halus berada pada Tabel 3.4 dan kurva gradasinya berada pada Gambar 3.2 di bawah ini.

Table 3.4 Analisis Saringan Agregat Halus
Analisis Saringan Agregat Halus
Ukuran Saringan (mm)
Berat Tertahan (gr)
Persentase Tertahan
Persentase Tertahan Kumulatif
Persentase Lolos Kumulatif
SPEC ASTM C33-90
9,50
0
0
0
100
100
4,75
15
3,01
3,01
96,99
95-100
2,36
45
9,02
12,03
87,97
80-100
1,18
74
14,83
26,86
73,14
50-85
0,60
110
22,04
48,90
51,1
25-60
0,30
91
18,24
67,14
32,86
10-30
0,15
104
20,84
87,98
12,02
2-10
0,075
41
8,22
96,2
3,8

PAN
19
3,80
100
0

Modulus Kehalusan
3,52
 Modulus Kehalusan dicari dengan cara:
Modulus Kehalusan    = 
                                                =
                                                = 4,4212
                                                3.42
Gambar 3.2 Grafik Kurva Gradasi Agregat Halus

3.2.5 Analisis
Seperti yang ada pada data Tabel 3.4 dan grafik kurva gradasi agregat halus sesuai Gambar 3.2, dapat dilihat bahwa agregat halus yang telah diuji tidak tepat berada di antara batas atas dan batas bawah standar ASTM untuk agregat halus. Sesuai data hasil pengamatan, telah diketahui bahwa pada ukuran saringan 0.3 mm, 0.15 mm, dan 0.75 mm, agregat halus yang diuji tidak sesuai dengan standar ASTM untuk agregat halus. Pada ukuran saringan tersebut, persentase lolos kumulatif melebihi nilai batas atas standar persentase lolos kumulatif.
Sehingga, berdasarkan hasil perhitungan, diketahui bahwa modulus kehalusan yang didapat adalah 3,52. Nilai modulus kehalusan yang didapat tidak berada di rentang standar modulus kehalusan agregat halus, yaitu diantara 2,3 - 3,0. Dengan demikian, gradasi agregat halus yang diuji tidak memenuhi standar modulus kehalusan. Hal tersebut dikarenakan kondisi lab yang kurang baik untuk melakukan percobaan.





3.3 Analisis Saringan Agregat Kasar
3.3.1 Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan distribusi ukuran partikel dari agregat kasar dengan uji saringan.

3.3.2 Alat dan Bahan
Alat:
a.    Saringan ukuran 25, 19, 9,5, 4,75, 2,38
b.   Wadah pencuci benda uji dengan kapasitas yang cukup besar sehingga pada waktu diguncang-guncangkan bend uji/air pencuci tidak tumpah
c.    Oven dilengkapi dengan pengatur suhu sampai (110±5)˚C
d.   Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh
e.    Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat
f.    Sekop
Bahan:
Bahan yang digunakan adalah sampel agregat 3000 gram.



3.3.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan analisis saringan agregat kasar adalah sebagai berikut.
1.   Masukkan agregat sedikit demi sediki ke dalam saringan dimulai dari yang berukuran paling besar, yaitu saringan dengan ukuran 25,00 mm.
2.   Siapkan wadah lain di bawah saringan, untuk menampung kerikil yang lolos dari saringan.
3.   Goyangkan saringan agar kerikil yang tidak memenuhi ukuran saringan dapat lolos dari saringan.
4.   Timbang kerikil yang tertahan pada saringan untuk diketahui masanya.
5.   Saring kembali kerikil yang lolos menggunakan saringan dengan ukuran berikutnya.
6.   Timbang kembali kerikil yang tertahan, sedangkan kerikil yang lolos disaring kembali menggunakan saringan ketiga. Lakukan langkah yang serupa dengan langkah-langkah sebelumnya untuk saringan keempat dan kelima.
7.   Catat masa kerikil yang tertahan dan lolos pada setiap saringan










3.3.4   Hasil Percobaan
Hasil dari analisis saringan agregat kasar berada pada Tabel 3.5 dan kurva gradasinya berada pada Gambar 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.5 Analisis Saringan Agregat Kasar
Analisis Saringan Agregat Kasar
Ukuran Saringan (mm)
Berat Tertahan (gr)
Persentase Tertahan
Persentase Tertahan Kumulatif
Persentase Lolos Kumulatif
SPEC ASTM C33-90
25,00
0
0
0
100
100
19,00
423
14,111
14,11
85,89
90-100
9,50
2427
80,95
95,05
4,94
20-55
4,75
146
4,87
99,93
0,07
0-10
2,38
2
0,07
100
0
0-5
Modulus Kehalusan
3,1013
Modulus Kehalusan dicari dengan cara:
Modulus Kehalusan    =
                                                =
                                                = 3,091
                                                3.09


Gambar 3.3 Kurva Gradasi Agregat Kasar

3.3.5 Analisis
Dapat dilihat dari data yang diperoleh pada Tabel 3.5 dan kurva gradasi agregat kasar pada Gambar 3.3. Terlihat bahwa agregat kasar yang diuji tidak tepat berada di antara batas atas dan batas bawah standar ASTM untuk agregat kasar. Terlihat juga pada data hasil pengamatan bahwa pada ukuran saringan 19 mm, 9,5 mm, dan 4,75 mm, agregat kasar yang diuji tidak sesuai dengan standar ASTM untuk agregat kasar. Pada ukuran saringan tersebut, persentase lolos kumulatif di bawah nilai batas atas standar persentase lolos kumulatif.

Comments

Popular posts from this blog

Fase-Fase pada Baja

Material dan Proses Pembuatan Beton