[Praktikum II-Berat Jenis dan Penyerapan Agregat] Kelompok 2-David Avila

Hari, Tanggal Praktikum : Jumat, 12 Oktober 2018
Waktu Praktikum             : Pukul 07.00 – 09.00 WIB
Tempat Praktikum           : Laboratorium Rekayasa Struktur, Gedung CIBE Lantai BS 2 – Lantai 1,
                                           Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

 Gambar 1. David Avila
Gambar 2. Kelompok 2 dan Kondisi Lab

3.7 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
3.7.1 Tujuan Percobaan
Praktikum ini bertujuan untuk menentukan bulk and apparent Specific Gravity dan penyerapan (absorpsi) agregat halus menurut prosedur ASTM C128. Nilai ini diperlukan untuk menetapkan besarnya komposisi volume agregat dalam campuran beton.
3.7.2 Alat dan Bahan
Alat:
1.   Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram dengan kapasitas minimum sebesar 1000 gram
2.   Piknometer dengan kapasitas 500 gram
3.   Cetakan kerucut pasir
4.   Tongkat pemadat dari logam untuk cetakan kerucut pasir
Bahan:
Berat contoh agregat halus sebanyak 1000 gram. Contoh diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah.


3.7.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan berat jenis dan penyerapan agregat adalah sebagai berikut.
1.   Agregat halus yang jenuh air dikeringkan sampai diperoleh kondisi kering dengan indikasi contoh tercurah dengan baik.
2.   Sebagian dari contoh dimasukkan ke dalam cetakan kerucut pasir (metal sand cone mold). Benda uji lalu dipadatkan dengan tongkat pemadat (tamper) dengan jumlah tumbukan sebanyak 25 kali setiap satu dari tiga bagian yang terisi. Kondisi SSD diperoleh ketika butir-butir pasir longsor/runtuh ketika cetakan tersebut diangkat.
3.   Contoh agregat halus sebesar 500 gram dimasukkan ke dalam piknometer. Kemudian piknometer diisi dengan air sampai 90% penuh. Bebaskan gelembung-gelembung udara dengan cara menggoyang- goyangkan piknometer. Rendamlah piknometer dengan suhu air 73,43o F selama 24 jam. Timbang berat piknometer yang berisi contoh dengan air.
4.   Pisahkan benda uji dari piknometer dan keringkan pada suhu 213,130F. Langkah ini harus diselesaikan dalam waktu 24 jam.
5.   Timbanglah berat piknometer yang berisi air sesuai dengan kapasitas kalibrasi pada temperatur 73,43o F dengan ketelitian 0,1 gram.


3.7.4 Hasil Percobaan
Hasil pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat halus dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah ini.
Tabel 3.9 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
Observasi I
A. Berat piknometer
169                                             gram
B. Berat contoh kondisi SSD
500                                             gram
C. Berat piknometer + air + contoh SSD
964                                             gram
D. Berat piknometer + air
666                                             gram
E. Berat contoh kering
477                                             gram
Apparent Specific Gravity
2,666
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,36
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,48
Persentase adsorpsi
4,82                                           %
Observasi II
A. Berat piknometer
169                                             gram
B. Berat contoh kondisi SSD
500                                             gram
C. Berat piknometer + air + contoh SSD
962                                             gram
D. Berat piknometer + air
670                                             gram
E. Berat contoh kering
472                                      gram
Apparent Specific Gravity
2,62
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,27
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,40
Persentase adsorpsi
5,93                                                    %
Rata-rata
Apparent Specific Gravity
2,64
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,315
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,44
Persentase adsorpsi
5,375                                          %
3.7.5 Analisis
Dengan data yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan data hasil percobaan, didapatkan apparent specific gravity sebesar 2,64, bulk specific gravity (kering) sebesar 2,315, bulk specific gravity (SSD) 2,44, dan persentase absorpsi air sebesar 5,375%. Angka persentase absorpsi air ini nantinya akan digunakan sebagai panduan saat melakukan mix design. Semakin besar persentase absorpsi, semakin banyak air yang perlu untuk ditambahkan.

3.8 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
3.8.1 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan bulk, apparent specific gravity, dan penyerapan/absorpsi dari agregat kasar menurut ASTM C 127. Nilai ini nantinya akan digunakan untuk menetapkan besaran komposisi volume agregat dalam adukan beton.
3.8.2 Alat dan Bahan
Alat:
1.   Timbangan dengan ketelitian 0,5 gram dan kapasitas minimum 5 Kg
2.   Keranjang besi dengan diameter 203,2 mm (8”) dan tinggi 63,5 mm (2,5”)
3.   Alat penggantung keranjang
4.   Oven
5.   Handuk atau kain pel
Bahan:
Berat contoh agregat halus disiapkan sebanyak 11 liter dalam keadaan kering muka. Contoh diperoleh dari bahan yang diproses melalui alat pemisah. Butiran agregat lolos saringan No. 4 tidak dapat digunakan sebagai benda uji.
3.8.3 Prosedur Percobaan
Prosedur percobaan pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar adalah sebagai berikut.
1.   Benda uji direndam selama 24 jam
2.   Benda uji dikeringkan permukaannya (kondisi SSD) dengan menggulungkan handuk pada butiran
3.   Hitung berat contoh kondisi SSD = A
4.   Contoh benda uji dimasukkan ke keranjang dan direndam kembali didalam air. Temperature air dijaga (73.4 ± 3)0F, dan kemudian ditimbang, setelah keranjang digoyang-goyangkan didalam air untuk melepaskan udara yang terperangkap. Hitung berat contoh kondisi jenuh = B
5.   Contoh dikeringkan pada temperatur (212-130)0F. Setelah didinginkan kemudian ditimbang. Hitung berat contoh kondisi kering = C
3.8.4 Hasil Percobaan
Perhitungan dilakukan sebagai berikut.
Apparent Specific gravity                
Bulk Specific gravity kondisi kering
Bulk Specific gravity kondisi SSD   
Persentase absorbsi                        
Keterangan:
A = berat (gram) contoh SSD
B = berat (gram) contoh dalam air
C = berat (gram) kering di udara


Hasil pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat kasar dapat dilihat pada Tabel 3.10 di bawah ini.
Tabel 3.10 Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
Observasi I
A. Berat contoh SSD
2500                                             gram
B. Berat contoh dalam air
1545,5                                          gram
C. Berat contoh kering udara
2398                                             gram
Apparent Specific Gravity
2,81
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,51
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,62
Persentase adsorpsi air
4,25                                                    %
Observasi I
A. Berat contoh SSD
3100                                  gram
B. Berat contoh dalam air
1906                                             gram
C. Berat contoh kering udara
2960                                             gram
Apparent Specific Gravity
2,81
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,48
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,60
Persentase adsorpsi air
4,73                                                       %
Rata-rata
Apparent Specific Gravity
2,81                                         
Bulk Specific Gravity Kondisi Kering
2,495
Bulk Specific Gravity Kondisi SSD
2,61
Persentase adsorpsi air
4,45                                              %
3.8.5 Analisis

Dengan data yang diperoleh dari perhitungan berdasarkan data hasil percobaan, didapatkan apparent specific gravity sebesar 2,81, bulk specific gravity (kering) sebesar 2,495 bulk specific gravity (SSD) 2,61, dan persentase absorpsi air sebesar 4,45%. Angka hasil perhitungan dari percobaan ini nantinya akan digunakan sebagai pedoman untuk pencampuran beton.

Comments

Popular posts from this blog

Fase-Fase pada Baja

Material dan Proses Pembuatan Beton